Thursday, September 17, 2009

About Sejarah

Clip_2 Layang-layang berasal dari Asia dan kemungkinan ditemukan di China kira-kira 3000 tahun yang lalu. Menerbangkan layang-layang tentu juga telah berkembang secara tersendiri di antara kepulauan Micronesia di Pasifik Selatan. Dari China, rahasia pembuatan layang-layang secara cepat menyebar ke Korea, Jepang, Malaysia dan India, di mana layang-layang masih sangat populer hingga saat ini. Tidak begitu jelas kapan layang-layang muncul pertama kali di Eropa, diduga juga diperkenalkan pada orang-orang Yunani kuno. Layang-layang sudah pasti dipakai pada saat perang Hastings tahun 1066, di saat benang layang-layang mengudara sebagai tanda peperangan. Layang-layang dikenal dengan sebutan kite, nama KITE sendiri dalam Bahasa Inggris diambil dari nama burung pemangsa yang anggun dan lemah gemulai kepak sayapnya saat terbang.

Di Asia, layang-layang kerap kali berkaitan dengan upacara keagamaan atau kepentingan agama. Banyak layang-layang China dibuat berwujud naga dari cerita rakyat. Bentuk tradisional lainnya seperti burung, kupu-kupu, bahkan kelabang. Di Malaysia, menerbangkan layang-layang di atas rumah pada malam hari dipercaya dapat menjauhkan roh jahat. Di Korea, nama bayi yang baru lahir sering dituliskan pada layangan, lalu diterbangkan dan dibiarkan terlepas sendiri. Orang Korea percaya bahwa layang-layang tersebut membawa roh jahat yang ikut menghadiri kelahiran sang bayi. Bagi yang menemukan layang-layang tersebut dianggap akan membawa petaka. Tahun 169 SM, seorang jenderal Cina disebutkan pernah memerintahkan seorang prajurit menaiki layang-layang untuk memantau musuh dan memperkirakan berapa panjang terowongan bawah tanah yang diperlukan untuk mencapai tembok sebuah kota yang sedang dikepung.

Wednesday, September 16, 2009

Tips Layangan

Bermain_2

Liburan sekolah telah tiba. Beberapa teman kita kadang-kadang bingung bagaimana melewati masa  liburan tersebut. Nah, satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan bermain layang-layang. Lebih asyik lagi, kalian dapat membuat sendiri layang-layangnya. Biar tambah seru, ajak ayahmu untuk melakukannya bersama. Berikut ini merupakan tips untuk membuat layang-layang spesialmu.

Bahan yang dibutuhkan:
1. 1 (satu) potong kayu dengan lebar +/- 1 cm dan panjang +/- 90 cm
2. 1 (satu) potong kayu dengan lebar +/- 1 cm dan panjang +/- 50 cm
3. Kertas tissue atau kertas minyak dengan ukuran sesuai dengan ukuran kayu
4. Spidol
5. Pensil
6. Pita gulungan agak tebal
7. Tali atau benang
8. Gunting
9. Isolasi
10. Penggaris

Cara Membuat:
Langkah 1
a. Ambil 2 potong kayu (panjang 90 cm dan 50 cm).
b. Letakkan kayu tersebut secara menyilang hingga menyerupai salib.
c. Rekatkan kedua kayu tersebut dengan menggunakan isolasi secara menyilang.
d. Ikat di setiap sudut kayu dengan menggunakan tali atau benang hingga membentuk wajik.
e. Nah, sekarang kalian telah membuat rangka layang-layangmu.

Langkah 2
a. Letakkan rangka layang-layang tersebut diatas sebuah kertas tissue atau kertas minyak.
b. Tandai kertas tersebut sehingga mengikuti bentuk rangka layangan.
Tambahkan ekstra 2.5 cm untuk garis potongan.
c. Gunting kertas tersebut mengikuti tanda yang telah kamu buat.

Langkah 3
a. Agar layang-layangmu lain daripada yang lain, kamu dapat menghiasnya dengan spidol yang kamu punyai.
b. Warnai layang-layangmu dengan warna yang terang agar terlihat indah saat di angkasa.
c. Lipat bagian kertas kearah belakang (yang tidak dihias) lalu rekatkan dengan menggunakan isolasi.

Langkah 4
a. Untuk membuat ekor layang-layang, guntinglah +/- 100 cm (1 meter) tali atau benang yang kamu miliki.
b. Ikatkan pada bagian bawah layang-layang. Rekatkan dengan isolasi agar tidak lepas.
c. Gunting 5 (lima) buah pita dengan ukuran masing-masing +/- 20 cm.
d. Ikatkan pada tali atau benang ekor layang-layang. Beri jarak yang sama antara pita yang satu dengan yang lainnya.

Langkah 5
a. Buatlah 2 lubang di tengah-tengah layangan dekat dengan tempat penyilangan kayu rangka.
b. Masukkan tali atau benang layangan ke salah satu lubang dan silangkan ke dalam rangka kayu ukuran 50 cm, silangkan ke rangka kayu ukuran 90 cm lalu silangkan kembali ke rangka kayu ukuran 50 cm.
c. Lakukan hal yang sama untuk lubang yang satu lagi.

Nah, sekarang layang-layangmu siap untuk diterbangkan di angkasa ! Selamat bermain !

Tuesday, September 15, 2009

Layang-layang

Peserta22 (30) Layang-layang, layangan, atau wau (di sebagian wilayah Semenanjung Malaya) merupakan lembaran bahan tipis berkerangka yang diterbangkan ke udara dan terhubungkan dengan tali atau benang ke daratan atau pengendali. Layang-layang memanfaatkan kekuatan hembusan angin sebagai alat pengangkatnya. Dikenal luas di seluruh dunia sebagai alat permainan, layang-layang diketahui juga memiliki fungsi ritual, alat bantu memancing atau menjerat, menjadi alat bantu penelitian ilmiah, serta media energi alternatif.

Fungsi

Post Content Layangan_01

Terdapat berbagai tipe layang-layang permainan. Yang paling umum adalah layang-layang hias (dalam bahasa Betawi disebut koang) dan layang-layang aduan (laga). Terdapat pula layang-layang yang diberi sendaringan yang dapat mengeluarkan suara karena hembusan angin. Layang-layang laga biasa dimainkan oleh anak-anak pada masa pancaroba karena biasanya kuatnya angin berhembus pada masa itu. Di beberapa daerah Nusantara layang-layang dimainkan sebagai bagian dari ritual tertentu, biasanya terkait dengan proses budidaya pertanian. Layang-layang paling sederhana terbuat dari helai daun yang diberi kerangka dari bambu dan diikat dengan serat rotan. Layang-layang semacam ini masih dapat dijumpai di Sulawesi. Diduga pula, beberapa bentuk layang-layang tradisional Bali berkembang dari layang-layang daun karena bentuk ovalnya yang menyerupai daun. Di Jawa Barat, Lampung, dan beberapa tempat di Indonesia ditemukan layang-layang yang dipakai sebagai alat bantu memancing. Layang-layang ini terbuat dari anyaman daun sejenis anggrek tertentu, dan dihubungkan dengan mata kail. Di Pangandaran dan beberapa tempat lain, layang-layang dipasangi jerat untuk menangkap kalong atau kelelawar.